Kelas :1EB23
NPM :22211364
Tugas : Pengantar Komputer & TI 2C
I.
Pendahuluan
Salah satu
karakteristik utama era informasi adalah bisnis elektronik atau yang lebih
dikenal dengan istilah e-business atau ecommerce. Model bisnis ini menekankan
pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperless, melalui
Electronic Data Interchange (EDI), E-mail, electronic bulletin boards,
electronic fund transfer, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan.
Popularitas
e-business di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh
tiga faktor pemicu utama, yaitu faktor pasar dan ekonomi, faktor sosial dan lingkungan, dan faktor
teknologi. Banyak perusahaan telah berpindah ke e-commerce dengan berbagai
alasan.Dengan menggunakan internet untuk menjual dan memasarkan
produk-produknya, perusahaan tersebut dapat menjangkau banyak pelanggan di
seluruh dunia. Dengan menggunakan teknologi baru ini, banyak perusahaan dapat
memajukan penjualan produk-produknya.
II.
Pembahasan
2.1. Pengertian E-commerce
E-commerce merupakan
satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
M. Suyanto (2003) mengatakan, e-commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa
digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web
internet (Shim, Qureshi, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran
produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet
(Turban, Lee, king, Chung, 2000). Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan
e-commerce dari beberapa perspektif berikut:
1.
Dari perspektif komunitas, e-commerce
merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini
telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
2.
Dari perspektif proses bisnis, e-commerce
merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja
perusahaan.
3.
Dari perspektif layanan, e-commerce
merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen
dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan ketepatan
pelayanan.
4.
Dari perspektif on line, e-commerce
berkaitan dengan kapasitas jual beli produkdan informasi di internet dan jasa
on line lainnya. E-commerce bisa beragam bentuknya tergsntung pada tingkat
digitalitas produk/ layanan untuk dijual dan sebagainya. Phillip Kotler (2000)
mengatakan, pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Strategi menurut Phillip Kotler adalah program yang luas untuk mendefinisikan
dan mencapai tujuan organisasi.
Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information
Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan
komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian
di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual
barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat
dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk
yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi
dan sebagainya.
2.2.
Perspektif dan Perkembangan E-Commerce
Meskipun demikian, istilah e-commerce sebenarnya dapat di definisikan
berdasar 5 perspektif :
(1) on-line purchasing perspective;
Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi
melalui internet dan jasa online lainnya. Seperti Transaksi online
(2) digital communications perspective;
Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital produk, jasa dan
pembayaran online Komunikasi secara elektronis.
(3) service perspective;
Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas
produk dan informasi instant terkini, dan meningkatkan kecepatan penyampaian
jasa Efisiensi dan layanan pelanggan
(4) business process perspective;
Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja
Otomatisasi proses bisnis.
(5) marketof- one perspective.
Sistem yang memungkinkan proses ‘Customization’ produk dan jasa untuk
diadapatasikan Process customization pada kebutuhan dan keinginan setiap
pelanggan secara efisien.
Lebih lanjut, e-commerce bisa di
klasifikasikan berdasarkan karakteristik yaitu :
•
Business-to-Business (B2B), meliputi transaksi IOS (Inter Organizational
System) dan transaksi pasar elektronik (electronic market transactions) antar
organisasi. Tipe-tipe IOS antara lain berupa EDI, extranets, electronic funds
transfer, electronic forms, integrated messaging, shared databases, dan supply
chain management. Hingga saat ini tipe B2B adalah yang paling dominan dalam
praktek e-business.
•
Business-to-Consumer (B2C), yaitu transaksi ritel dengan pembeli individual. Contohnya
antara lain www.amazon.com, www.barnesandnoble.com,
www.elexmedia.co.id, htttp://commerce.i
2.co.id, www.togamas.com , dan www.indonesiancd.com.
•
Consumer-to-Consumer (C2C), dimana konsumen menjualproduk secara langsung
kepada konsumen lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan,
maupun keahliannya disalah satu situs lelang atau classified ads. Contohnya
meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com
•
Consumer-to-Business (C2B), meliputi individu yang menjual produk atau jasa
kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual,bertransaksi dengan
penjual tersebut, dan melakukan transaksi.
• Non-Business
Electronic Commerce; terdiri dari institusi non bisnis seperti lembaga
pendidikan, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan
instansi pemerintah (contohnya, www.bapenas.go.id), www.bps.go.id,
www.komnas.go.id, dan www.bppt.go.id). Umumnya organisasi non bisnis
menggunakan berbagai tipe e-commerce untuk keperluan menekan biaya atau
meningkatkan layanan pelanggan dan operasi.
• Intrabusiness (organizational)
electronic commerce, meliputi semua aktivitas internal organisasi yang biasanya
dilakukan melalui intranet meliputi pertukaran barang, jasa atau informasi.
Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari menjual produk korporat
kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.
2.3.
Manfaat E-commerce
v Bagi Organisasi:
• Memperluas pasar
hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bias menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
perusahaan bias menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
• Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).
• Memungkinkan
perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi. Contohnya:
www.dogtoys.com, www.cattoys.com dan www.pawprintbooks.com
www.dogtoys.com, www.cattoys.com dan www.pawprintbooks.com
• Menekan biaya
persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai
bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan
pemanufakturan just- intime (JIT).
• Memungkinkan
perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya.
• Menekan waktu antara pembayaran dan
penerimaan produk/jasa.
• Meningkatkan produktivitas karyawan
melalui rekayasa ulang proses bisnis.
• Menekan biaya telekomunikasi.
• Manfaat-manfaat
lainnya,seperti citra yang lebih baik,layanan pelanggan yang lebih bagus,proses
yang lebih sederhana,mitra bisnis yang baru,waktu siklus dan pengiriman yang
lebih singkat,akses terhadap informasi yang lebih luas,biaya transportasi yang
lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
v Bagi konsumen
• Memungkinkan konsumen berbelanja atau
melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir semua
lokasi.
• Memberikan pilihan
produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
• Memungkinkan
konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah,
karena konsumen bias berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
karena konsumen bias berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
• Dalam beberapa
kasus, terutama produk yang terdigitalisasi,e-business memungkinkan pengiriman produk
secara cepat dan real-time.
• Memungkinkan
pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
• Memungkinkan
pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronic communities
dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
• Memfasilitasi
kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan.
v Bagi Masyarakat Luas
• Memungkinkan lebih
banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang bepergian untuk berbelanja,
sehingga kemacetan dan polusi udara bisa berkurang.
• Memungkinkan
beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga bias terjangkau oleh
orang yang kurang mampu.
• Memungkinkan
masyarakat di negara berkembang dan kawasan pedalaman menikmati produk dan jasa
yang relatif langka di tempat tinggalnya,termasuk di dalamnya belajar jarak
jauh lewat euniversity. Memfasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan
kesehatan, pendidikan, dan distribusi layanan social pemerintah secara lebih
murah dan/atau berkualitas.
2.4.
Peluang dan Dampak E-Commerce
Perkembangan internet
berdampak pada perubahan cara organisasi merancang, memproses,
memproduksi,memasarkan,danmenyampaikan produk. Lingkup persaingan yang semakin
luas juga menuntut integrasi dan koordinasi antara departemen system informasi,
pemasaran, layanan pelanggan, dan departemendepartemen lainnya dalam
organisasi. Beraneka ragam peluang pemanfaatan internet yang bisa di
eksploitasi meliputi:
• Sumber baru untuk
informasi pasar
• Individualized/customized
marketing
•Cara baru menjalin
relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk (interactive
marketing);
• Peluang baru bagi
distribusi produk dan komunikasi pemasaran
Dampak e-Commerce
Terhadap Praktik Bisnis Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada
akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail
order (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan beberapa
dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya :
• Memudahkan promosi
produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi
langsung via internet.
• Menciptakan saluran
distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hamper semua
belahan dunia.
• Memberikan
penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk
terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunak dan musik).
• Menekan waktu
siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional)
mulai dari pesanan hingga pengiriman produk.
• Layanan pelanggan
yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi
lebih rinci dan merespon cepat secara online.
• Memfasilitasi mass
customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti komputer (Dell
Computer Inc.), kosmetik (www.reflect.com), mobil, rumah, permata. Bingkisan
hadiah (gift), kartu ucapan, bunga, asuransi, jasa perjalanan wisata, buku, CD,
mebel, arloji, T-shirt, dan berbagai macam produk lainnya.
• Memudahkan aplikasi
one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass
advertising.
• Menghemat biaya dan
waktu dalam menangani pesanan, karena sistem pemesanan elektronis memungkinkan
pemrosesan yang lebih cepat dan akurat.
• Menghadirkan pasar
maya/virtual (marketspace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace).
Sumber :
·
http://phakiah.multiply.com/journal/item/57/E-COMMERCE Feb 16, '09 5:43 AM